Kami yang Menyerukan

A

  1. A. Nunuk Murniati, penulis Getar Gender
  2. A.B. Setiadji, penghayat Patembayan Jawadipa, Penyarikan tlatah Majapahit
  3. Aan Anshori, dosen Universitas Ciputra, Surabaya
  4. Abigail Soesana, Pendiri dan Ketua Perempuan Lintas Iman Nusantara
  5. Achmad Munjid, dosen Universitas Gadjah Mada
  6. Addi J. R, S.Pd.I, tenaga lepas  bidang Informasi Teknologi, Jambi
  7. Ade Armando, dosen Universitas Indonesia
  8. Ade Krisnawati, relawan Perempuan Die Hard, Jakarta
  9. Ade Marni, praktikus komunikasi, Jakarta
  10. Adhi Ayoe Yanthy, Pergerakan Sarinah
  11. Admira Salim, International Foundation for Electoral Systems
  12. Adolof Huki, Yayasan Injuwatu Sumba
  13. Afga Sidik Tasauri, pegawai negeri sipil, Sidoarjo, Jawa Timur
  14. Afidah, mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta
  15. Aflina Mustafainah, Forum Pemerhati Masalah Perempuan Sulawesi Selatan
  16. Afnan Malay, penyair dan pengacara, Yogyakarta
  17. Agnes Sri Poerbasari, dosen Universitas Indonesia
  18. Agus Pambagio, ahli kebijakan publik
  19. Agus Pratiwi, peneliti kebijakan sosial
  20. Agus Santoso, Komunitas Gusdurian Sahabat Cinta Damai Nganjuk
  21. Agus Wahyudi, Ph.D., dosen Universitas Gadjah Mada
  22. Agustinus Subarsono, dosen Universitas Gadjah Mada
  23. Ahmad Bahruddin, Qaryah Thayyibah, Salatiga
  24. Ahmad Saufi, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Equator
  25. Ahmad Suaedy, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia
  26. Ahmad Zainul Hamdi, dosen Universitas Islam Negeri Surabaya
  27. Aida Milasari, pegiat keadilan gender
  28. Aini Sani Hutasoit, pegiat kebudayaan
  29. Ajianto Dwi Nugroho, praktikus komunikasi
  30. Alexander Widjanarko, Gerakan Pembumian Pancasila
  31. Albertine Minderop, penulis buku ilmu sastra
  32. Ali Ahmadi dosen STMIK Mardira Indonesia
  33. Ali Akbar, Ketua Kanopi Hijau Indonesia
  34. Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika
  35. Alida Astarsis, Nurcholish Madjid Society
  36. Alif Iman Nurlambang, Gerakan Indonesia Kita
  37. Alissa Qotrunnada Munawaroh (Alissa Wahid)
  38. Almaedawati Erina, dosen Universitas Ciputra Surabaya
  39. Amin Siahaan, Direktur Eksekutif Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen (JKLPK)
  40. Amir Sidharta, kurator dan pengajar seni
  41. Amreta, praktikus pemasaran, Semarang
  42. Amyrtha Maya, musisi, Bandung
  43. Anam Khoiriyah, pengusaha, Badung, Bali
  44. Anang Supratikno, Asosiasi Advokat Indonesia, Purwokerto
  45. Anastasia Melati, penari klasik Jawa
  46. Andang W. Gunawan, penulis kesehatan
  47. Andi Haerul Karim, Lembaga Bantuan Hukum Makassar
  48. Andi Nur Faizah, Konsorsium We Lead
  49. Andi Nur Fitri Balasong, Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama, Makassar
  50. Andi, Organisasi Budi Daya (kebathinan), Bandung
  51. Andre Honggara, Pemuda Pancasila, Medan
  52. Andreas Ambesa, pemerhati Hubungan Internasional
  53. Andreas Harsono, peneliti Human Right Watch
  54. Andreas Nugroho, pengelola brand Tong Tji, Surabaya
  55. Andreo Wahyudi, dosen Universitas Indonesia
  56. Andry Kurniawan, pegiat kebhinnekaan, Jakarta
  57. Andy Budiman, pendiri Serikat Jurnalis untuk Keberagaman
  58. Anes Dwi Prasetya, pegiat keberagaman
  59. Anggia Tjaja, relawan Perempuan Die Hard, Jakarta
  60. Ani Soetjipto, Universitas Indonesia
  61. Anindita Harimurti Axioma, pensiunan Pegawai Negeri Sipil Kementrian Luar Negeri
  62. Anindya Restuviani, pegiat keadilan gender
  63. Anis Hidayah, Migrant Care
  64. Anita Hayatunnufus (Anita Wahid)
  65. Anita Syafitri Arif, perupa, Denpasar
  66. Anitra Sitanggang, aktivis ketahanan pangan
  67. Anselmus Amo, Direktur Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Agung Merauke, Papua
  68. Antarini Arna, co-founder Komunitas Lintas Batas, Depok
  69. Antik Bintari, dosen Universitas Padjadjaran
  70. Anusapati, seniman, Yogyakarta
  71. Aphrodite Milana Sahusilawane, guru besar Universitas Pattimura
  72. Apriyanti Marwah, Konsorsium We Lead
  73. Aquarini Priyatna, guru besar Universitas Padjadjaran
  74. Arahmaiani, seniman
  75. Arena Dharmawaty, Asosiasi Antropologi Indonesia
  76. Ari Adipurwawidjaya, dosen Universitas Padjadjaran
  77. Ari Yulianto, Sanggar Lare Mentes, Klaten
  78. Arianti Ina Restiani Hunga, Asosiasi Pusat Studi Gender dan Anak se-Indonesia, Salatiga
  79. Arie Setyaningrum Pamungkas (Tia Pamungkas), seniman, sosiolog Universitas Gadjah Mada
  80. Arief Sempurno, Sekretaris II Badan Arbitrase Nasional Indonesia
  81. Arief T. Surowidjojo, ahli hukum, dosen Universitas Indonesia
  82. Arief Wahyu, Purnawirawan Tentara NasionaI Angkatan Darat, Salatiga
  83. Arif Sujatmiko, dokter, Lubuk Pakam
  84. Aris Wuryantoro, dosen Universitas PGRI Madiun
  85. Arsena Suparmadi, insinyur, Budapest 
  86. Arum Pratiwi, Konsorsium We Lead
  87. Arvie Johan, dosen Universitas Gadjah Mada
  88. Ary Istiningtyas Rini Widiastuti, Pengusaha, Surabaya
  89. Asih Nurcandra, Solidaritas Perempuan Kinasih, Yogyakarta
  90. Aslan Abidin, penulis sastra, Makassar
  91. Asnita Kasmy, profesional industri pertambangan dan pelayaran, Jakarta
  92. Astri Novianingrum, LinkDeHAM (Lingkar Kajian Diskusi dan Hak Asasi Manusia), Sleman
  93. Asvi Warman Adam, sejarawan
  94. Atiek Prasetyawati (Atiek CB)
  95. Atika, Wonder Indonesia
  96. Atta Sidharta, seniman gambar, Denpasar
  97. Avianti Armand, arsitek, penulis sastra
  98. Ayu Regina Yolandasari, fasilitator isu gender, seksualitas dan kesehatan mental, Jakarta
  99. Ayu Utami, penulis sastra, Komunitas Utan Kayu
  100. Azriana Rambe, pegiat keadilan gender, Aceh

B

  1. B.I. Purwantari, penulis dan peneliti gender
  2. Baihajar Tualeka, Ketua Lembaga Pemberdayaan Perempan dan Anak (LAPPAN) Maluku
  3. Bambang Ardayanto, pengusaha ekspor produk perikanan, Yogyakarta
  4. Bambang Harymurti, wartawan
  5. Bambang Karnain, dosen Universitas 45 Surabaya
  6. Bambang Praswanto, pegiat lintas iman, Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia, Yogyakarta
  7. Bariyah, aktivis serikat pekerja rumah tangga
  8. Basilica Dyah Putranti, peneliti kependudukan dan kebijakan Universitas Gadjah Mada
  9. Bayu Wardana, wartawan, independen.id
  10. Benny Yohanes (BenJon), dramawan, Bandung
  11. Bernadia Irawati Tjandradewi, praktikus pengembangan urban, Jakarta
  12. Bhayu Mahendra H, Ketua Umum NUN (Netizen untuk Negeri)
  13. Bianca Figl, kurator, Wina
  14. Billy Sri Istinawati, guru privat, Jakarta Barat
  15. Bilmar Simanjuntak, pemuka agama, Sijunjung, Sumatera Barat
  16. Binahayati Rusyidi, dosen Universitas Padjadjaran
  17. Binsar Arnol Benahen, tenaga periset lepas Nielsen Media Research, Bekasi
  18. Bonnie Kertareja, pegiat hak-hak disabilitas, Yogyakarta
  19. Budhis Utami, Wakil Direktur Institut Lingkaran Pendidikan Alternatif untuk Perempuan (KAPAL Perempuan)
  20. Budhy Munawar Rachman, dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara
  21. Budi Frensidy, guru besar Universitas Indonesia
  22. Budi Mulyadi, penerjemah lepas bahasa Mandarin, Bandung
  23. Budi Prihantari Ekaningtyas, Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Cahaya Negeri, Semarang
  24. Budiati, Ketua Perempuan Penghayat Indonesia (Puanhayati) Jakarta
  25. Budiawati Supangkat, dosen Universitas Padjadjaran
  26. Buntje Harbunangin, penulis buku Art and Jung
  27. Buntoro Sutanto, guru, Bandung
  28. Butet Kartaredjasa, seniman
  29. Bya Sudharno, relawan Perempuan Die Hard, Jakarta

C

  1. Calvin Dachi, dosen Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya Batam
  2. Cannia Hardono, pemilik Le Mayo, Depok
  3. Cartalyna Napitupulu, Young Women Christian’s Association, Yogyakarta
  4. Chandra Putri, pegiat kebhinnekaan, Jakarta
  5. Cholida Hanum, dewan pengawas Lembaga Bantuan Hukum APIK (Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan), Semarang
  6. Chrisna M Paat, purnawirawan Tentara Nasional Indonesia, Jakarta
  7. Chrisnita P., Persatuan Wanita Kristen Indonesia, Tangerang Selatan
  8. Christiana Streiff, Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (PEIJ), Swiss 
  9. Christina Ambar Wibawanti, Perkumpulan Perempuan Berkebaya, Yogyakarta
  10. Christine Hakim, seniman
  11. Churchil Hermes Havana Sitompul, Ketua DPD PIKI (Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia) Riau
  12. Clara Joewono, peneliti hubungan internasional

D

  1. D. Chandra Kirana, dosen Universitas Indonesia
  2. D. Glenn Tapidingan, The Institute for Social, Economic, and Industrial Development (ISEID)
  3. D.S. Saraswati, praktikus yoga
  4. Damairia Pakpahan, pegiat keadilan gender
  5. Danang Kukuh Wardoyo, pegiat pertanian
  6. Daniel Chandra Lubis, penulis dan sejarawan
  7. Dans Prabowo, pengusaha, Surabaya
  8. Dara Alexandra, guru, Tangerang Selatan
  9. Dara Nasution, mahasiswa University of Oxford
  10. Dariah Suhaedi, Gerakan Indonesia Kita, Jawa Barat
  11. Darius Dubut, pegiat lintas iman, Banjarmasin
  12. Darmawan Triwibowo, Yayasan Kurawal
  13. Darwina Widjajanti, Direktur Eksekutif Yayasan Pembangunan Berkelanjutan
  14. Debora Tioso, pegiat lintas iman, Yogyakarta
  15. Debyannie PM, Koordinator Jabar Ngahiji, Jakarta
  16. Dede Oetomo, GAYa Nusantara
  17. Dede Radinal, relawan Perempuan Die Hard, Jakarta
  18. Delia Murwihartini, pendiri Dowabag, Yogyakarta
  19. Delly Malik, pendiri Yayasan Sahabat Sekar Mekar, Jakarta
  20. Delta Hatmantari, Direktur PT. Yodya Karya (Persero), Semarang
  21. Deni Rahayu, wali kelas SD Karakter Bangsa Plus
  22. Denny Gultom, anggota Gerakan Anti Radikalisme Alumni Institut Teknologi Bandung
  23. Deny Gen Reginus, musisi, Bandung
  24. Desti Murdijana, Konsorsium We Lead
  25. Deti Kurniasih, Wakil Ketua Perempuan Penghayat Indonesia
  26. Devi Anggraini, Persekutuan Perempuan Adat Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (PEREMPUAN AMAN)
  27. Devi Suryani, Manajer Program Pendidikan, Jakarta
  28. Dewi Inayatie, Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kediri Bersama Rakyat
  29. Dewi K. Utama, Supervisor Pediatric Therapy Clinic, Bandung
  30. Dewi Keadilan Sulawesi Selatan
  31. Dewi Komalasari, pegiat keadilan gender, Depok
  32. Dewi Noviami, pendiri Ruang Perempuan dan Tulisan, Jakarta 
  33. Dewi Parwati Setyorini, pensiunan, penggagas Tumbuh Kembang Bersama Cucu
  34. Dewi Tjakrawinata, aktivis perempuan dan difabel
  35. Dewi Tjandrasari, Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan Puanhayati
  36. Dhani Armanto, pegiat Komunitas Peduli Slamet, Purwokerto
  37. Dhania Salsha Handiani, mahasiswa Universitas Gadjah Mada
  38. Diah Kusumaningrum, dosen Universitas Gadjah Mada
  39. Diah Ratnadewi, dosen Institut Pertanian Bogor
  40. Dian Ina Mahendra, pekerja seni
  41. Dian Jennie Cahyawati, Ketua Umum Puanhayati (Perempuan Penghayat Indonesia)
  42. Dian Kartikasari, pegiat keadilan gender, Depok
  43. Dian Lestari, Koordinator Serikat Jurnalis untuk Keberagaman Kalimantan Barat
  44. Dian Mayasari, Artis
  45. Dian Moeliono, konsultan, Jakarta
  46. Dian Prawiraning, guru Sekolah Kristen Aletheia, Lumajang
  47. Dian Tjahjadi, pemuka agama, Grobogan, Jawa Tengah
  48. Diana Soetomo, pengusaha travel, Surabaya
  49. Didacus berisanto, auditor kepala, Tangerang
  50. Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia, Jakarta
  51. Dinsky Dini, Perempuan Tangguh Indonesia, Jakarta Pusat
  52. Dionysius Martoto, pensiunan Pegawai Negeri Sipil, Temanggung
  53. Dita Tisnadisastra, pegiat kebhinnekaan, Jakarta
  54. Djaelani, dosen, Bandung
  55. Djamester A. Simarmata Dea, mantan dosen Universitas Indonesia
  56. Djulaikah S.Pd, Ketua Perempuan Penghayat Indonesia (Puanhayati) Jati, Surabaya
  57. Dolorosa Sinaga, sculptor, dosen Institut Kesenian Jakarta
  58. Donny Danardono, dosen UNIKA Soegijapranata, Semarang
  59. Dwi Rubiyanti Kholifah, Country Director for The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia
  60. Dyah Ayu Setyowati, Puanhayati, Warga Sapta Darma, Surabaya 

E

  1. E.A. Adoracion, Sekretaris Majelis Penyelesaian Sengketa PETJ (Perhimpunan Eropa  untuk Indonesia Maju), Austria
  2. E.K.S. Harini Muntasib, dosen Institut Pertanian Bogor
  3. Easy Soekotjo, anggota Komunitas Eco Enzym Nusantara, Bandung
  4. Edy Suhardono, Direktur IISA (Institut Ilmu Sosial Alternatif), Surabaya
  5. Effi Haryafitriani, koki, Budapest
  6. Eka Kurniawan, penulis
  7. Eko Wahyu Agustin Direktur Rumah Sakit Wiyung Sejahtera, Surabaya
  8. Elianu Hia, orang tua penyintas, Padang
  9. Elina Ciptadi, praktikus komunikasi
  10. Eliza M. Permatasari, Deputi Direktur Humas Nusantara Institute
  11. Ellen Pitoi, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, Sulawesi Utara
  12. Elly Muntu, anggota Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta
  13. Elvia Shauki, staf akademik Universitas Indonesia
  14. Elviza Diana, jurnalis, Mongabay Indonesia, Jambi
  15. Eman Memay Harundja, Ketua Komunitas Sehati Makassar
  16. Emilia, Solidaritas Perempuan Palembang
  17. Emmy Hafild, pegiat lingkungan hidup
  18. Emy Susanti, guru besar Universitas Airlangga, Ketua Pusat Studi Gender Universitas Airlangga
  19. Endah Sulwesi, penulis
  20. Endang Prawitasari, pengelola Lembaga Kursus Studio Senam 56, Yogyakarta
  21. Endang Widowati Dwitjahjni, notaris, Sidoarjo
  22. Endo Suanda, seniman, etnomusikolog
  23. Engkus Ruswana, Ketua Umum Budi Daya, Bandung
  24. Eni Maryani, dosen Universitas Padjadjaran
  25. Enik Maslahah, Yayasan Rahim Bumi, Kalimantan Selatan
  26. Eny Sulistyowati, pendiri Triardhika Production, Tangerang Selatan
  27. Era Purnama Sari, Wakil Ketua Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia
  28. Erdy Techrisna, Gerakan Pembumian Pancasila, Cilegon
  29. Erika Widyaningsih, pegiat kebhinnekaan
  30. Erlan Effendy, Ketua Bandung Music Council
  31. Erna Wiles, dosen Universitas Triatma Mulya, Bali
  32. Ernawati, Suluh Perempuan
  33. Ernesta Leha, dosen Universitas Flores
  34. Erni Aladjai, penulis sastra, Depok
  35. Erry Riyana Hardjapamekas, mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi
  36. Etarwanto, Associate Researcher Yapusham (Yayasan Pusat Studi Hak Asasi Manusia)
  37. Etit Gartiah (Ceuceu), Presidium Koalisi Perempuan Indonesia Wilayah Jawa Barat
  38. Eva Bande, aktivis agraria dan lingkungan, Palu
  39. Eva Harun, relawan perempuan Die Hard, Jakarta
  40. Eva K. Sundari, Institut Sarinah
  41. Evelyn C.S.P. Silitonga, guru dansa, Almere
  42. Evi U. Djamaludin, praktikus sumber daya manusia, Bandung
  43. Evie Permata Sari, Ketua Lembaga Partisipasi Perempuan (LP2)

F

  1. Fadjar Pratikto, penulis, pegiatan keberagaman
  2. Fatimah Zahrah, Koordinator ASEAN Youth Forum
  3. Faulin Irmawan, relawan Perempuan Die Hard, Jakarta
  4. Fawwaz Ibrahim, pegiat kebhinnekaan, Jakarta
  5. Feby Indirani, penulis sastra
  6. Felia Salim, Ketua Dewan Eksekutif Kemitraan
  7. Felicia Zahida, dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  8. Felly Ponto, Roemah Bhinneka, Surabaya
  9. Fin Septian, praktikus teknologi informasi
  10. Firziana Roosnaleli, Komunitas Tanah Baru
  11. Fita Rizki Utami, Konsorsium We Lead
  12. Fitri D. Abassuni, pemilik pusat kegiatan belajar mengajar Zona Kata, Pontianak
  13. Fitzerald Kennedy Sitorus, dosen Universitas Pelita Harapan
  14. Flora Sidharta, Dewan Perwakilan Bidang Politik PETJ (Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju), Milan
  15. Florina Chrysanthi, notaris, Jakarta
  16. Francisca Noviani Tanukusuma, guru sekolah minggu, Bekasi
  17. Francisia Seda, dosen Universitas Indonesia
  18. Frans Toegimin, Yayasan SATUNAMA, Yogyakarta 
  19. Fransiskus Xaverius Bambang Santoso, anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, Semarang
  20. Freddy Susanto, profesional di bidang manufaktur, Sidoarjo
  21. FX Rudy Gunawan, penulis esai dan sastra

G

  1. Galih Pitaloka Sari, pelajar, Jakarta
  2. Galih Prabaningrum, dosen Universitas Gadjah Mada
  3. Gatot Sugiharto, pegiat pertanian
  4. Gayatri Wedotami Muthari, pendiri Komunitas Generasi Hijrah Indonesia
  5. Genthong Hariono Selo Ali, pekerja seni, Yogyakarta
  6. Gentry Amalo, Dewan Adat Folateil Termanu Rote Ndao Ba’a
  7. Gerakan Indonesia Kita (GITA)
  8. Gerakan Peduli Perempuan (GPP), Jember
  9. Ghufron, The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia
  10. Goenawan Mohamad, penulis sastra, esai, perupa
  11. Gunadi, guru SMA Negeri 1 Ampel Boyolali, Jawa Tengah
  12. Gunung Sarasmoro, Pati Mabes Tetara Nasional Indonesia Angkatan Darat
  13. Guritno Djanubudiman, praktikus dalam bidang Biologi, Jakarta

H

  1. Habibie Wilyama Dwi Sunu, guru, Tegal
  2. Halili Hasan, Direktur Riset Setara Institute, Yogyakarta
  3. Hanifah, The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia
  4. Hanny Bimantara, Sales Manager SNF United Kingdom, Bekasi
  5. Harastoeti DH, arsitek pelestari bangunan cagar budaya
  6. Haris Shantanu, Gerakan Indonesia Kita Depok
  7. Harjanti Dwija Yuwana, Kepala Sekolah Dasar Negeri Guri, Tangerang
  8. Harry Victor Darmokusumo, konsultan Samaya Indonesia Consulting
  9. Hartoyo, Suara Kita, Jakarta
  10. Haryani Saptaningtyas, Direktur Perguruan Cikini, Sukoharjo
  11. Hegel Terome, pegiat keadilan gender
  12. Helga Inneke, Lembaga Partisipasi Perempuan (LP2)
  13. Hemasari Dharmabumi, Indonesian Consultant at Law, Partner, Bandung
  14. Hendro Joewono, pendiri Main Kayu, Jakarta
  15. Heni Widodowati, relawan Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) Care Canthelan, Jakarta Selatan
  16. Henia Diana Murni, Alumni SMA Jakarta Bersatu
  17. Hening Budiyawati, Yayasan Setara, Semarang
  18. Hening Tyas Sutji, pegiat keadilan gender, Malang
  19. Henny Girarda, pegiat kebhinnekaan, Jakarta
  20. Henny Supolo, Cahaya Guru
  21. Henry Rumeser, Iradat Konsultan, Bekasi
  22. Hercules Sitanggang, construction leader perusahaan di Balikpapan
  23. Herlina, Institute of Community Justice, Makassar
  24. Herman Saputra Kartawijaya, anggota Komite Pengamanan Produk Indonesia
  25. Hernanto Tedja Mertadiwangsa, pengusaha, Purwokerto
  26. Heru Hendratmoko, wartawan, pegiat pertanian
  27. Hery Budianto, Yogyakarta
  28. Hesti Asriwandari, dosen Universitas Riau
  29. Hidayatullah, Dekan Fakultas Hukum Universitas Muria Kudus
  30. Hidayatut Thoyyibah, NARASITA Yogyakarta
  31. Husin Gunawan, pengusaha, Banyuwangi

I

  1. I Ngurah Suryawan, dosen Universitas Warmadewa Bali
  2. I Wayan Gede Darmayadi, pengusaha, Cilegon
  3. I. Sandyawan Sumardi, pendiri Jaringan Relawan Kemanusiaan Indonesia (JRKI)
  4. Ibnu Siswanto, Geodet, Bandung
  5. Ida Ad’hiah, Konsorsium We Lead
  6. Ida Ruwaida Noor, dosen Universitas Indonesia
  7. Ifa Hanifah Misbach, psikolog
  8. Ihsan Ali-Fauzi, PUSAD Paramadina
  9. Ika Ningtyas, wartawan, Jakarta
  10. Ike Janita Dewi, dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
  11. Ike WSA, Yayasan Pengembangan Media Anak
  12. Ilma Sovri Yanti, pendiri Kantor Berita Anak Indonesia
  13. Ima Susilowati, pegiat keadilan gender, Yogyakarta
  14. Imam Nahe’i, dosen fikih dan ushul fikih Ma’had Aly Situbondo
  15. Imam Shofwan, wartawan, Tangerang Selatan
  16. Imam Wahyudi, Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia
  17. Imelda Christina Triwahyu, pengusaha, Sidoarjo 
  18. Ina Irawati, Wakil Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan untuk Kepemimpinan, Malang
  19. Inasshabihah, mosi.id, Semarang
  20. Indiah Marsaban, dosen Universitas Indonesia
  21. Indiah Sari Kasmadi, Komunitas Utan Kayu
  22. Indira Suryani, Lembaga Bantuan Hukum Padang
  23. Indriyati Suparno, konsultan Gender and Social Inclusion, Surakarta
  24. Indry Oktaviani, pegiat keadilan gender, Depok
  25. Ine Yetinia Sudrajat, senior dentist Rumah Sakit dr. Suyoto, Jakarta
  26. Ineke Sundari, CSR Manager, Jakarta
  27. Inggita Notosusanto, praktikus komunikasi
  28. Inna Indrawati Bratakusuma, konsultan investasi, Bandung
  29. Institut Lingkaran Pendidikan Alternatif untuk Perempuan (KAPAL Perempuan)
  30. Ipong Witono, pegiat kebudayaan
  31. Irene Sukardi, dokter spesialis periodonsia, Ikatan Dokter Indonesia Jakarta
  32. Irfan Dwidya Prijambada, guru besar Universitas Gadjah Mada
  33. Irianto Soesilo, Roemah Bhinneka
  34. Irma Riyani, dosen Universitas Islam Negeri, Bandung
  35. Irwan Kuswandi, arsitek, Laras Sembada, Jakarta 
  36. Irwan Susanto, Dewan Kepanditaan Daerah Magabudhi Jawa Timur
  37. Irwanto, guru besar Universitas Atmajaya Jakarta
  38. Is Werdiningsih, Wakil Ketua Perempuan Penghayat Indonesia, Jakarta
  39. Isthiqonita, Konsorsium We Lead
  40. Isti Komah, Sutengsu Fashion Brand
  41. Iswanti, Imma Dei
  42. Ita Fatia Nadia, aktivis HAM
  43. Ita Rosita, mahasiswa, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten
  44. Iva Hasanah, pegiat keadilan gender, Sidoarjo
  45. Iwan N. Diar, anggota Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia, Jakarta
  46. Iwan Rasta, pendiri PinkRocktober, Jakarta

J

  1. Jajang C. Noer, seniman
  2. JalaStoria.id
  3. Jani Kuhnt-Saptodewo, Dr, Weltmuseum Wien Friends, President, Wina
  4. Jaringan Kerja Pro Legislasi Nasional Pro Perempuan (JKP3)
  5. Jaya Suprana, pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan
  6. Jeanne Francoise, pendiri Defense Heritage Intellectual Community
  7. Jeanny Hardono, anggota Badan Pengawas Periklanan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia
  8. Jeni Suryanti, Perkumpulan Alumni SMA Jakarta Bersatu
  9. Jessica Ayudya Lesmana, seniman dan aktivis kesetaraan gender, Balikpapan
  10. Jilal Mardhani, pendiri Indonesia 2020
  11. Joaquim Rohi, mahasiswa RUDN University (The Peoples’ Friendship University of Russia), Moscow
  12. Johan Setiawan, dosen Sekolah Tinggi Teologi Bandung
  13. Johanna Debora Imelda, dosen Universitas Indonesia
  14. John Tobing, seniman, Yogyakarta
  15. Jonminofri Nazir, dosen Universitas Indonesia
  16. Joseph Henricus Gunawan, Associate Lawyer Diaspora Law Firm, Jakarta
  17. Jove M, Karbela Crisis Center, Sidoarjo
  18. Joyce Marulam, International Association Of Assessing Officers
  19. Judith Lim, pegiat keadilan gender, Yogyakarta
  20. Juli Nugroho, pegiat keadilan gender
  21. Julia Suryakusuma, penulis dan peneliti studi feminisme
  22. Junita Afni, guru Sekolah Dasar, Pematangsiantar
  23. Jurlindajani Machmud, Direktur Primaka, Bandung

K

  1. Karel Phil Erari, Forum Peduli Keadilan, Papua
  2. Karlina Supelli, dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara
  3. Kelompok Perempuan dan Sumber-sumber Kehidupan (KPS2K), Jawa Timur
  4. Kezia Eka Sari Dewi, pengurus Ikatan Arsitek Indonesia Kepulauan Riau
  5. Khairil Azhar, dosen Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem
  6. Khalisah Khalid, Koordinator Desk Politik Eksekutif Nasional Wahana Lingungan Hidup Indonesia (Walhi)
  7. Ki Atma (Pdt. Pudjapriyatma), pegiat lintas iman, Purwodadi
  8. Kiki Soewarso, Tobacco Control Support Center, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
  9. Kim Adiwinata, ibu rumah tangga, Jakarta
  10. Kindza Dewi, SP, guru privat, Cikarang, Bekasi
  11. Kresna Astraatmadja, pekerja kreatif
  12. Kristi, Young Women Christian’s Association, Yogyakarta
  13. KRT. M. Yusuf Darsono Kerto Tanoko, Wakil Ketua Pimpinan Cabang Lesbumi (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) Nahdlatul Ulama Kabupaten Malang
  14. Kukuh Sanyoto, Ketua Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI)
  15. Kurnia Effendi, penulis
  16. Koerniatmanto Soetoprawiro, guru besar Universitas Katolik Parahyangan
  17. Kukuh Sanyoto, Ketua Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI)
  18. Kusmulyati, Ikatan Alumni 71 (IKATSATU) Institut Teknologi Bandung

L

  1. Laili Zailani, Ketua HAPSARI (Himpunan Serikat Perempuan Indonesia) Sumatera Utara
  2. Laksanto Utomo, Ketua Umum Asosiasi Pengajar Hukum Indonesia
  3. Laksmi Pamuntjak, penulis sastra
  4. Lany Harijanti, Regional Program Manager ASEAN Global Reporting Initiative, Jakarta
  5. Lea  Pamungkas, penulis, Amsterdam
  6. Leila S. Chudori, wartawan, penulis sastra
  7. Lelyana Santosa, pengacara
  8. Lena Hanifah, co-founder Ibuku Sekolah Lagi
  9. Lenni Maretta Sitinjak, pegawai negeri sipil
  10. Leonard Andrew Immanuel, pendeta Gereja Kristen Indonesia, Sidoarjo
  11. Lestari Nurhajati, Penasehat Redaksi Konde Institute
  12. Lien Iffah Naf’atu Fina, dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
  13. Lilik Hastuti Setyowatiningsih (Lilik HS), penulis
  14. Lilis Listyowati, Kalyanamitra
  15. Lilis Sulis, pengurus Indonesia Heritage Society, Jakarta 
  16. Lily Yulianti Farid, Pendiri dan Direktur Rumata’ Artspace
  17. Linda Wadih, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
  18. Lintang K, Yayasan Injuwatu Sumba
  19. Listia, Ketua Pappirus (Perkumpulan Pengembang Pendidikan Interreligius), Sleman Yogyakarta
  20. Listiya Suprobo, pegiat lintas iman
  21. Lita Anggraini, Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT)
  22. Lita Su’ad, seniman batik
  23. Livia Iskandar, psikolog
  24. Liza Surya, anggota Komunitas Kebaya, Kopi, dan Buku, Bekasi
  25. Lqtri M. Margono, penanggung jawab program Kajian Salam ICRP (Indonesian Conference on Religion and Peace)
  26. Lucia Ratih Kusumadewi, dosen Universitas Indonesia
  27. Lucky Soeryo, musisi, Bandung
  28. Ludiati, dosen Institut Kesenian Jakarta
  29. Lugina Setyawati, dosen Universitas Indonesia
  30. Luh Deh Suriyani, wartawan, Denpasar
  31. Lukita Wynne Sisilia Sinaga, mahasiswa Universitas Sumatera Utara
  32. Lukman Hakim Saifuddin, mantan Menteri Agama
  33. Lusi Margiyani, aktivis perempuan dan anak, Yogyakarta
  34. Lusia Palulungan, pembina Dewi Keadilan Sulawesi Selatan
  35. Lusiati Kusumaningdiah, pengajar seni
  36. Lusila Retno, konsultan dan pelatih 168-Solution, Jakarta

M

  1. M. F. Nilo Wardhani, Ketua Yayasan Atsanti
  2. M. Sulhan Askandar, Nurcholish Madjid Society
  3. Magdalena Sitorus, mantan Komisioner Komnas Perempuan dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia
  4. Mahaarum Kusuma Pertiwi, dosen Universitas Gadjah Mada
  5. Mahdi Abdullah
  6. Mamik Sri Supatmi, dosen Universitas Indonesia
  7. Manneke Budiman, guru besar Universitas Indonesia, Jakarta
  8. Marga Alisjahbana, pensiunan
  9. Maria Darmaningsih, pegiat seni, co-founder Indonesian Dance Festival
  10. Maria Ekowati, psikolog, Bekasi 
  11. Maria Hartiningsih, wartawan
  12. Maria Pakpahan, Indonesia Institute in Scotland, Founder, Edinburgh
  13. Maria Selastiningsih, Direktur Utama Inovasia Sentra Prima, Jakarta 
  14. Maria Sinta Hartojo, Direktur Pengembangam Bisnis Indonesia Export House
  15. Marianus Seong Ndewi, Ketua Komunitas Secangkir Kopi Kupang
  16. Marintan Sirait, pegiat seni
  17. Marleen Muskita, dosen Universitas Kristen Indonesia Maluku
  18. Marwa, dosen Universitas Gadjah Mada
  19. Maskur, The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia
  20. Masruchah, mantan komisioner Komnas Perempuan
  21. Mathias Situmorang, Direktur Yonas Sahala Sejahtera, Bekasi
  22. Mawardi, The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia
  23. Max Binur, seniman, Papua
  24. Maya Anwar, Koalisi Perempuan Indonesia
  25. Mayling Oey-Gardiner, guru besar Universitas Indonesia
  26. Mayta Sri Ulina Sembiring, praktikus quantity surveyor, Singapura
  27. Meidella Syahni, wartawan, Solok
  28. Meike Malaon, Gerakan Indonesia Kita
  29. Meilany Indradjaja, psikolog, Bekasi
  30. Meilihanny Sosrowardoyo, pegiat Wastra Indonesia
  31. Meilinda, pekerja seni dan pemerhati disabilitas
  32. Meinrad Indra Cahya, Childfund International Indonesia
  33. Melati Suryodarmo, koreografer, seniman pertunjukan seni rupa
  34. Melina Ardianti H, Pegawai swasta, Manager, Tangsel
  35. Mellisa Kowara, Extinction Rebellion Indonesia
  36. Mervin Tambunan, akuntan, Jakarta
  37. Mervin S. Komber, Pasific Studies
  38. Metta Ariesta, relawan Perempuan Die Hard, Jakarta
  39. Mh Firdaus, pegiat keadilan gender, Bogor
  40. Michael Asmara, komposer, Yogyakarta
  41. Michael Haryadi Wibowo, dosen Universitas Gadjah Mada
  42. Mike Verawati, pegiat keadilan gender, Jakarta
  43. Mila Nuh, Fasilitator Pembelajaran, Koordinator Asia Tenggara
  44. Milda L. Pinem, dosen Universitas Gadjah Mada
  45. Miryanti, dokter, RSU Dr.Moedjito Surabaya
  46. Misiyah, pegiat keadilan gender, Depok
  47. Miu Dewi, Florist, Jakarta Timur
  48. Mohammad Farid Budiono, mahasiswa Universitas Gadjah Mada
  49. Moktar Kodri, pekerja sosial, Depok
  50. Molly Agustina, guru SMA Taruna Bakti Bandung
  51. Monica Ginting Sudibyo, pegiat kebhinnekaan, Jakarta
  52. Moses Siswanto, staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Sintang 
  53. Moudy Cynthia, Ketua Pembina Metamorfosis, Bogor
  54. Muchlisah Noor Pakpahan, psikolog, Bandung
  55. Muhammad Arsyi, Ketua Ikatan Remaja Masjid Al-Hikmah Pondok Labu, Jakarta
  56. Muhammad Mukhlisin, pegiat kebhinekaan, Jakarta
  57. Mulyawan Karim, Forum Kajian Antropologi Indonesia
  58. Musdah Mulia, Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ)
  59. Mutiara Dara Utama, dosen Universitas Kristen Indonesia Maluku, Ambon
  60. Mutiara Ika Pratiwi, Konsorsium We Lead
  61. Myra Diarsi, pegiat keadilan gender, Semarang

N

  1. N.K. Endah Triwijati, Direktur Kelompok Studi Gender dan Kesehatan, Surabaya
  2. Nabiila Nurfitri, praktikus komunikasi
  3. Nabila Nilna Ghina, aktivis Jember Feminist
  4. Namastra Probosunu, dosen Universitas Gadjah Mada
  5. Nancy Sunarno, pegiat keadilan gender
  6. Nani Zulminarni, Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA)
  7. Naning Mardiniah, pegiat keadilan gender
  8. Nany Tan, Kepala Bidang Hukum Wanita Bethel Indonesia, Bekasi
  9. Natalia Soebagjo, Prestasi Junior Indonesia, Anggota Dewan Pengurus, Jakarta
  10. Natasya Angelina Cahyono, anggota The Excelent Generation, Madiun
  11. Nazla Mariza, Yayasan Plan International Indonesia
  12. Neneng Joesman, anggota Baskara (Barisan Masyarakat Anti Kekerasan), Jakarta
  13. Neng Hannah, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
  14. Neny Agustina Adamuka, The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia
  15. Ni Luh Kasiani, pegiat keadilan gender, Yogyakarta
  16. Ni Made Martini Puteri, dosen Universitas Indonesia
  17. Ni Puti Eka Budi P.W.D, mahasiswa, Padang
  18. Nia Sjarifudin, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, Jakarta
  19. Niken Lestari, Konsorsium We Lead, Jawa Barat
  20. Nila Oktaviany, Konsultan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Bandung
  21. Nina Mutmainnah, dosen Universitas Indonesia
  22. Nina Nurmila, guru besar Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
  23. Nindia Putri P, Wakil Sekretaris Jenderal GEMA PAKTI (Generasi Muda Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa Indonesia), Surabaya
  24. Ninil Jannah, Direktur Eksekutif Perkumpulan Lingkar, Depok 
  25. Nirwan Ahmad Arsuka, penulis esai
  26. Nirwan Dewanto, kurator, penulis kritik budaya
  27. Nita Nurdiani, The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia
  28. Nita Purwanti, pegiat keadilan gender
  29. Nong Darol Mahmada, pegiat keberagaman
  30. Noor Rahmani, dosen Universitas Gadjah Mada
  31. Noor Siti Rahmani, dosen Universitas Gadjah Mada
  32. Novel Meilanie, konsultan pendidikan, Bogor
  33. Novi Fairuz, relawan Perempuan Die Hard, Jakarta
  34. Novita Yulia, pendiri Ambun Bajeno Art Management, Bandung
  35. Novy Marwaty Takarina, guru, Bandung
  36. Nukila Evanty, Direktur Eksekutif WWG (Women Working Group), Jakarta
  37. Nungki Kusumastuti, penari, aktris 
  38. Nuning Rukhmawati, pegiat keadilan gender, Yogyakarta
  39. Nunuk Parwati Songki, Mahasiswa, Makassar
  40. Nur Alifah, Jaga Rimba, pelajar SMA
  41. Nur Hayati Aida, Konsorsium We Lead
  42. Nur Iman Subono, dosen Universitas Indonesia
  43. Nur Laeliyatul Masruroh, peneliti keberagaman dan perdamaian, Depok
  44. Nur Patria Herryanto, penasehat NUN (Netizen untuk Negeri), Jakarta 
  45. Nur Siti Aisyah, Divisi Pelayanan Hukum Lembaga Bantuan Hukum APIK (Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan), Semarang
  46. Nurasiah Jamil, Konsorsium We Lead
  47. Nurhikmah B. Hartanti, dosen Universitas Trisakti, Depok
  48. Nurmalia Ika, pegiat keadilan gender, Yogyakarta
  49. Nursamsiah Asharini, dosen Universitas Bina Nusantara
  50. Nursyahbani Katjasungkana, Komunitas Putera Pertiwi
  51. Nursyawal, Sakola Nusa (kelompok diskusi media dan jurnalistik), Sekolah Tinggi Komunikasi Bandung
  52. Nurul Nurhandjati, dosen Universitas Indonesia

O

  1. Oase Kirana Bintang, Ngariung Nimbrung Youtube Channel
  2. Odi Shalahuddin, penulis sastra, Yogyakarta
  3. Oktavius Budi, dosen Perbanas Insttute
  4. Omi Komaria Nurcholish Madjid, Dewan Pembina Nurcholish Madjid Society
  5. Operata Sedap Malam

P

  1. Palti H. Panjaitan, HKBP Filadelfia, Bekasi
  2. Pamela Cardinale, Aliansi UI Toleran
  3. Panca Saktiyanti, pegiat keadilan gender
  4. Pandan, musisi, Yogyakarta
  5. Paramita Iswari, Ketua Perhimpunan Lingkar Pembaruan Desa dan Agraria, Yogyakarta 
  6. Paula Elina, Konsorsium We Lead
  7. Paulus Januar S, Dr., dosen Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama)
  8. Peace Leader Indonesia
  9. Penty Djani, relawan Perempuan Die Hard, Jakarta
  10. Pera Soparianti, Konsorsium We Lead
  11. Pieter Sahertian, rektor Universitas PGRI Kanjuruhan, Malang 
  12. Pietra Widiadi, Yayasan Dial Gunung Kawi, Malang
  13. Pius Wisnu, pegiat lingkungan hidup, Depok
  14. Priana Sudjono, ahli teknologi lingkungan, Bandung
  15. Prihati Wuri Handayani, pegiat keadilan gender, Banjarnegara
  16. Prodjo S., dosen Universitas Indonesia
  17. Pudji Tursana, pegiat keadilan gender
  18. Purherbianto Satriohadi, dokter, Jakarta
  19. Purwo Susongko, dosen Universitas Pancasakti Tegal
  20. Puspitasari, dosen Universitas Indonesia
  21. Puteri K. Wardani, anggota Dewan Pertimbangan Presiden
  22. Putri Adelia, praktikus komunikasi, Tangerang Selatan
  23. Putu Oka Sukanta, sastrawan

R

  1. Rachel Arini, Asian Forum for Human Rights and Development, Jakarta
  2. Raden Roro Pembayun, Yogyakarta
  3. Rafendi Djamin, penasehat senior Human Rights Working Group Indonesia
  4. Rahadian Arief, Konsorsium We Lead
  5. Raja Juli Antoni, The Indonesian Institute
  6. Raja Mahap Tamba, instruktur bahasa Inggris, Jakarta
  7. Ramaniya Sampurno, antropolog
  8. Rara Wulan, DMP-MUKKI (Dewan Musyawarah Pusat Majelis Umat Kepercayaan Kaharingan Indonesia), Kotabaru
  9. Ratih Kusuma Wardani, guru SMA Kristen 1 Surakarta
  10. Ratna Saptari, pendiri Yayasan Kalyanamitra
  11. Ratri Anindyajati, program manager Indonesian Dance Festival
  12. Redi Nusantara, Chief Excecutive Officer Rahmi Ida Nusantara, Semarang
  13. Redy Saputro, Peace Leader Indonesia
  14. Redya Betty, pendiri Yayasan Garam Dunia, Bekasi
  15. Rela Susanti, Sekretaris Jenderal Perempuan Penghayat Indonesia
  16. Renny A. Frahesty, NARASITA Yogyakarta
  17. Resky Aulia, mahasiswa, Makassar
  18. Restu Kusumaningrum, koreografer
  19. Retno Agustin, peneliti gender dan pembangunan, Yogyakarta
  20. Retno Sekarningrum, peneliti kebudayaan, Yogyakarta
  21. Retnowati Iskandar, pengusaha tanaman, Yogyakarta
  22. Reza Dharmayanda, MQIH, dokter Rumah Sakit Daerah Dokter Soetomo, Gresik
  23. Rezki Khainidar, dokter, Bukittinggi
  24. Rezky Pratiwi, Lembaga Bantuan Hukum Makassar 
  25. Riandy Tarigan, dosen Universitas Katolik Soegijapranata
  26. Riani Sri Rejeki, koordinator Perempuan Tangguh Indonesia Jawabarat
  27. Riawaty Sutomo, penulis
  28. Ridwan, pengurus Forum Komunikasi Lintas Etnis, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
  29. Riki Romadloni, pendidik di SMKN Probolinggo
  30. Rindang Farihah, peneliti psikologi sosial, Yogyakarta
  31. Rini Harsari, pensiunan Badan Usaha Milik Negara, Jakarta
  32. Riri Khariroh, mantan komisioner Komnas Perempuan
  33. Ririn Hayudiani, pegiat keadilan gender, Lombok Timur
  34. Ririn Sefsani, pegiat keadilan gender, Jakarta
  35. Riris K. Toha Sarumpaet, guru besar Universitas Indonesia
  36. Rita Dwi Lestari, pemuka agama, Purwodadi, Jawa Tengah
  37. Rita Serena Kalibonso, pembela HAM
  38. Rizal Bachrun, Anggota Majelis HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia)
  39. Rizkiansyah, The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia
  40. Rizky Alif Alvian, dosen Universitas Gadjah Mada
  41. Robert Philip, guru Agama Kristen, Jakarta
  42. Robot Setiadi Leo, pemilik Klinik Kecantikan Rachel, Bandar lampung
  43. Roger Paulus Silalahi, peneliti Center of Terrorism & Radicalism Studies – Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian
  44. Roland Gunawan, Kepala Pusat Kajian Toleransi dan Demokrasi Public Virtue Research Institute
  45. Rose Merry, Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Yogyakarta
  46. Rosiana Eva Rayanti, dosen Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
  47. Rosnida Sari, dosen Universitas Jember
  48. Roy Murtadho, Yayasan Pendidikan Misykat al-Anwar, Bogor
  49. Roziqoh, Konsorsium We Lead
  50. Rukka Sombolinggi, Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)
  51. Rumpun Indonesia
  52. Rumpun Tjoet Njak Dien
  53. Ruth Indiah Rahayu, Institut Kajian Kritis dan Studi Pembangunan Alternatif (Inkrispena)
  54. Ruth Ketsia Wangkai, PUKKAT (Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur)
  55. Ruwaida, Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Banda Aceh

S

  1. Sabam Parjuangan, dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Bandar Lampung
  2. Salbiyah, pegiat keadilan gender, Jakarta
  3. Samsidar Idar, pegiat keadilan gender, Aceh
  4. Samsul Maarif, dosen Universitas Gadjah Mada
  5. Sana Ullaili, Ketua Solidaritas Perempuan Kinasih, Yogyakarta 
  6. Sandi Purnama, penatua Gereja Kristen Indonesia, Sidoarjo
  7. Sandra Hamid, The Asia Foundation
  8. Santo Aboeprajitno, fotografer, Jakarta
  9. Sapariah Saturi, Mongabay Indonesia
  10. Saparinah Sadli, guru besar Universitas Indonesia
  11. Sarai Safitri Mohan, editor, tinggal di New York
  12. Sari Koeswoyo, artis
  13. Sari Soegondo, Direktur Eksekutif Id Comm (Indonesia Communications)
  14. Sari Sutardjo, Ketua Bidang Keanggotaan Baskara (Barisan Masyarakat Anti Kekerasan) Jakarta
  15. Sartika Intaning Pradhani, peneliti hukum adat Universitas Gadjah Mada
  16. Sarwono Kusumaatmadja, mantan Menteri Lingkungan Hidup
  17. Sasongko W. Simson, bankir, Jakarta
  18. Sasqia Ardelianca, seniman, Bali
  19. Satrio Arismunandar, editor Civil Society Watch, Depok
  20. Satrio Damardjati, Ketua Umum Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia
  21. Satyawan Sunito, dosen Institut Pertanian Bogor
  22. Savic Ali, NU Online, Jakarta
  23. Sayyidatiihayaa, staf advokasi ELSAM (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat)
  24. Sekar Banjaran Aji, advokat, Wonogiri
  25. Sekolah Perempuan Bidaracina
  26. Sekolah Perempuan Gresik
  27. Sekolah Perempuan Jatinegara Kaum
  28. Sekolah Perempuan Rawajati
  29. Selly Riawanti, dosen Universitas Padjadjaran
  30. Selma Hayati, anggota Action Asia on Conflict Transformation
  31. Selviana Yolanda, pegiat keadilan gender, Flores
  32. Sely Martini, pegiat antikorupsi, Bandung
  33. Seno Gumira Ajidarma, wartawan 
  34. Sentot Brahmantyo DS, apoteker, Sidoarjo, Jawa Timur
  35. Serlyeti Pulu, mantan Direktur Konsil Civil Society Organisation (CSO) Indonesia 
  36. Setiawan Cahyo Nugroho, praktikus hak anak, Yogyakarta
  37. Shahnaz Haque, artis dan pembawa acara
  38. Sheliana Nugraha Muslim, mahasiswa Universitas Gadjah Mada
  39. Sicilia Leiwakabessy, pegiat kebhinekaan, Jakarta
  40. Sidarto Danusubroto, anggota Dewan Pertimbangan Presiden
  41. Silvy Werdani Puntowati, Museum Volkenkunde, Belanda
  42. Sindi Putri, pegiat kesehatan gender, Bandung
  43. Sinta Dewi, Senior Gender Adviser, Jerman
  44. Sintesa S. Rivai, spesialis konservasi gigi RS Hermina Jakarta
  45. Sita Subijakto, perupa
  46. Siti Alfiyah, Direktur Bangun Perwasta, Demak
  47. Siti Irma Suryani, pegawai Pemerintah Kota Tangerang Selatan
  48. Siti Mazumah, Direktur LBH APIK (Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan Jakarta
  49. Siti Noor Laila, mantan komisioner Komisi Nasional Hak Azasi Manusia
  50. Siti Rokhani, dosen, Lampung
  51. Siti Rubaidah, Aksi Perempuan Indonesia (API) Kartini
  52. Siti Sulastri, Konsorsium We Lead
  53. Siti Susanti, dosen, Yogyakarta
  54. Siti Yunia Mazdafiah, Ketua Lembaga Savy Amira Women Crisis Centre, Surabaya
  55. Sjamsiah Ahmad, pemerhati kesetaraan dan keadilan gender
  56. Sjenny Hartono, pensiunan guru, Jakarta
  57. Soe Tjen Marching, dosen SOAS (School of Oriental and African Studies) University of London
  58. Soka Handinah, LBH APIK (Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan)
  59. Sony D Kusumo, anggota Ikatan Alumni SMAN 3 Bandung, Jakarta
  60. Sopril Amir, wartawan, Bogor
  61. Soraya Isa, pengurus Ikatan Alumni Universitas Indonesia, Jakarta
  62. Soraya Haque, artis dan peragawati
  63. SPRT Merdeka, Semarang
  64. SPRT Panongan
  65. SPRT Paraikatte, Makassar
  66. SPRT RUMPUN, Tangerang Selatan
  67. SPRT Sapulidi
  68. SPRT Sumatera Utara
  69. SPRT Tunas Mulia, DI Yogyakarta
  70. Sri Astari Rasyid, perupa, duta besar RI
  71. Sri Basoeki Saptono Adji, pengusaha, Jakarta
  72. Sri Budi Eko Wardani, dosen Universitas Indonesia
  73. Sri Haryani, pegiat keadilan gender
  74. Sri Hidayati, Yogyakarta
  75. Sri Hono Wiharto, dosen, Tegal
  76. Sri Indah Wibi Nastiti, Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia
  77. Sri Kusyuniati, dosen Universitas Indonesia
  78. Sri Nurherwati, mantan komisioner Komnas Perempuan
  79. Sri Putrianti, Ketua Green Citarum, Bandung
  80. Sri Rumiati, purnawirawan polisi, Brigadir Jenderal
  81. Sri Sulistiyani, guru, Jember
  82. Sri Wahjuwiludjeng, Ikatan Dokter Indonesia, Sidoarjo
  83. Sri Wahyudiati, guru, Malang, Jawa Timur
  84. Sri Wahyuningsih, Yogyakarta
  85. Sri Wiyanti Eddyono, dosen Universitas Gadjah Mada
  86. Sri Yuni Rachmawati, Wakil kepala sekolah, Semarang
  87. Sylvia Gunawan, anggota Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta
  88. Stella Dewi Rita, guru SMP, Penajam Paser Utara
  89. Stephanie Halim, Protection International
  90. Suarhatini Hadad, Dewan Pembina Yayasan Perlindungan Konsumen Indonesia
  91. Suci Mayang Sari, The Indonesian Institute
  92. Suciwati, Presidium Jaringan Solidaritas Koban untuk Keadilan (JSKK) Aksi Kamisan, Batu
  93. Sudarto, Pusat Studi Antar Komunitasi (PUSAKA), Padang
  94. Suharja Wanasuria, pemerhati pakan unggas, Sidoarjo
  95. Suharti, Rifka Annisa, Yogyakarta
  96. Sujadmi, Ketua Pusat Studi Perempuan, Gender dan Anak Universitas Bangka Belitung
  97. Sulistiyani, Gerakan Milenial Berdikari
  98. Sulistiyani, Rumpun, Jakarta
  99. Sulistyowati Irianto, guru besar Universitas Indonesia
  100. Sumiati Surbakti, Yayasan Srikandi Lestari, Medan
  101. Sunggoro Trirahardjo, dosen Universitas Padjadjaran
  102. Supra Wimbarti, dosen Universitas Gadjah Mada
  103. Supriyanto Agus Jibu, SH, mahasiswa, Gorontalo
  104. Suraya Afiff, dosen Universitas Indonesia
  105. Surianto Rustan, pengajar desain grafis dan penulis buku
  106. Surya Nita dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia
  107. Susetyo Hario Putero, dosen Universitas Gadjah Mada
  108. Susi Djadjang, Pertiwi Indonesia
  109. Susi Handayani, Direktur Yayasan PUPA (Pusat Pendidikan Untuk Perempuan dan Anak), Bengkulu
  110. Susi Purwoko, dokter gigi, Bandung
  111. Sussie Sahroni, Rumah Ayu Suzi, Jakarta
  112. Suyadi, pegiat keberagaman, Padang
  113. Suzanna Eddyono, dosen Universitas Gadjah Mada
  114. Syaiful Bahari, aktivis HAM, Jakarta
  115. Syakieb Sungkar, pendiri Gerakan Indonesia Kita
  116. Sylvana Apituley, pegiat lintas iman dan hak perempuan
  117. Syofiardi Bachyul Jb, wartawan, mantan Ketua Majelis Etik Nasional Aliansi Jurnalis Independen (periode 2017-2020)

T

  1. Tadi Abdillah, pengusaha, Brebes, Jawa Tengah
  2. TAJ Noegroho, psikolog, Jakarta Timur
  3. Takhsinul Khuluq, Lembaga Pendidikan Seni Nusantara, Bogor
  4. Tanny Gautama Johan, praktikus komunikasi
  5. Tari Soebagio, Tobacco Control, Depok
  6. Tatiana Nediastri, ibu rumah tangga, Jakarta
  7. Tatty Apriliyana, relawan Nggela Kami Latu Innitiative
  8. Taufik Damas, Wakil Katib Syuriyah Nahdlatul Ulama Jakarta
  9. Taufik Wijaya, jurnalis dan seniman, Palembang
  10. Tb. M. Arif Yani, Alumni SMA-SMK Surabaya Bersatu
  11. Teddy Wibisana, Bogor, komisaris independen BUMN
  12. Teguh Ostenrik, perupa
  13. Teguh Wijaya Mulya, Ph.D., dosen Universitas Surabaya
  14. Theresia Roesli, dokter spesialis patologi klinik Rumah Sakit Ibu dan Anak Resti Mulya, Jakarta
  15. Tia Fitriyanti, Konsorsium We Lead
  16. Tiarma Sirait, seniman, Direktur Poleng Studio, Bandung
  17. Tika Bisono, artis, psikolog Tibis Sinergi
  18. Titiek Kartika Hendrastiti, antropolog, Universitas Bengkulu
  19. Tjeng Yusup, pengusaha, Purbalingga
  20. Tongky Yasadhana, Yogyakarta
  21. Tony Prabowo, komposer
  22. Tony Purbowo, pendiri Tony Purbowo & Associate, Bandung
  23. Tony Purnomo, Forkugama (Forum Komunikasi Muda-Mudi Lintas Agama), Surabaya
  24. Totok Suyanto, pegiat kebhinekaan, Kulon Progo
  25. Tri Agus Susanto Siswowiharjo, dosen Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”, Yogyakarta
  26. Tri Dutaning Rahayu, AMD., anggota Ikatan Guru Indonesia, Surabaya
  27. Tri Nur Setyowati, Surakarta
  28. Tri Yuli Adriana, Wakil Direktur Politeknik Astra, Jakarta
  29. Triani Yuliastuti, penyuluh dan pendidik Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia, Yogyakarta
  30. Tukiman Tarunasayoga, dosen Universitas Katolik Soegijapranata
  31. Tunggal Pawestri, Hivos
  32. Turmudi Hudri, Al Ghazaly Bogor
  33. Tuti Budirahayu, dosen Universitas Airlangga
  34. Tuti Ekawati, Wakil Ketua Perempuan Penghayat Indonesia (Puanhayati), Bandung
  35. Tuti N. Roosdiono, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat
  36. Tyas B. Legawa, pemuka agama, Purwodadi, Jawa Tengah
  37. Tyas Widuri, Konsorsium We Lead

U

  1. Udaya Halim, pendiri KING’S Group of Education
  2. Ulil Abshar Abdalla, cendekiawan muslim
  3. Usman Hamid, Public Virtue Institute
  4. Usman Kansong, Ketua Dewan Redaksi Media Group

V

  1. Valentina Sri Wijiyati, aktivis kesetaraan dan keberagaman, Bogor
  2. Valin Antika, pengajar les piano, Yogyakarta
  3. Vera Fiferiana, pengusaha, Tangerang Selatan
  4. Vincent Jaya Saputra, Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP)
  5. Vivi Diani Savitri, penulis cerita pendek
  6. Vivi George, Direktur Eksekutif Swara Parangpuan, Sulawesi Utara
  7. Vivian Idris, produser film

W

  1. Wahju W. Basjir, penulis haiku
  2. Wahyu Agung Prasetyo (Kiwo), sutradara
  3. Wanti Astuti, Perempuan Penghayat Indonesia (Puanhayati), Bandung
  4. Waskito Giri Sasongko, Tangerang
  5. Welly Yesie, pegiat lingkungan Yayasan Mitra Insani (YMI)
  6. Wening Udasmoro, dosen Universitas Gadjah Mada
  7. Wismoadji Kamil, arsitek, Jakarta
  8. Wibowo Arif, Jakarta
  9. Widiya Hastuti, Universitas Sumatera Utara
  10. Wieke Dwiharti, Forum Kajian Antropologi Indonesia
  11. Wiendu Nuryanti, guru besar Universitas Gadjah Mada 
  12. Wimpie Pangkahila, guru besar Universitas Udayana, ahli andrologi
  13. Windhu Purnomo, dosen Universitas Airlangga
  14. Wishnu Edhie, konsultan properti, Kabupaten Bogor
  15. Wisnu Wardhono, lektor kepala, Universitas Bandung Raya
  16. Wiwik Kusumasari, Happy Kids, Jakarta
  17. Wiwin Indiarti, dosen Universitas PGRI Banyuwangi
  18. Wiwin Kurniasih, Rumah Makan Saluyu Ciamis, Jawa Barat
  19. Woro Wahyuningtyas, sekretaris Paritas Institute
  20. Wrenges Widyastuti, Yayasan Cahaya Guru
  21. Wuwun Widiawati, staf advokasi Lembaga Partisipasi Perempuan (LP2)

Y

  1. Y. Sari Murti W, Dr., Ketua Umum Yayasan Lembaga Perlindungan Anak, Yogyakarta
  2. Y.B. Haryono, Ketua Komunitas Universal, Bekasi
  3. Yamini Soedjai, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jentera Perempuan Indonesia, Jember
  4. Yana Didan, relawan Perempuan Die Hard, Jakarta
  5. Yanne Erikha, Young Women Christian’s Association, Yogyakarta
  6. Yanti Mirdayanti, dosen Universität Hamburg
  7. Yarlin Dwihandayani, pengusaha, Klaten, Jawa Tengah
  8. Yefri Heriani, Kepala Ombudsman Sumatera Barat
  9. Yemima Tri Wuryani, Waingapu, Sumba Timur, NTT
  10. Yeni Lutfiana, The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia
  11. Yeni Rosa Damayanti, Perhimpunan Jiwa Sehat Indonesia
  12. Yenni Dewi Purnamawati, psikiater RS Premier Bintaro, Jakarta
  13. Yeremia Satria Yasobam Elprinda, mahasiswa STKIP PGRI Sidoarjo
  14. Yoel Indrasmoro, pemuka agama, Jakarta
  15. Yofika Pratiwi Saragih, asisten Komisi Yudisial Riau
  16. Yohanes Masenus, Yogyakarta
  17. Yoses Rezon Suwignyo, pendeta Gereja Kristen Indonesia, Sidoarjo 
  18. Yossa Nainggolan, Ragam Institute
  19. Yovieta Johar, karyawan Badan Usaha Milik Negara, Jakarta
  20. Yudha Sasmito, pengajar les musik, Cirebon
  21. Yulianty Sanggelorang, dosen Universitas Sam Ratulangi 
  22. Yuliarti Kusumawardaningsih, kandidat doktor Universitas Kassel, Jerman
  23. Yulita Nugraheni, The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia
  24. Yulius Hadiahanto, Diklat dan Pemberdayaan CU Bonaventura, Singkawang
  25. Yuni Asriyanti, tenaga ahli Komnas Perempuan
  26. Yuni Satia Rahayu, Dr, mantan Wakil Bupati Sleman
  27. Yuni Wulandari, guru Yayasan Santi Rama, Jakarta
  28. Yunita Tan, Jakatarub/PSPP Nawangwulan, Bandung
  29. Yuyun Sri Wahyuni, dosen Universitas Negeri Yogyakarta

Z

  1. Z. Ancanawati, Yayasan Onkologi Anak Indonesia, Makassar
  2. Zaim Rofiqi, penulis sastra
  3. Zita Wahyu Larasati, dosen Universitas Gadjah Mada
  4. Zubaidah Djohar, pendiri Timang Research Center, Banda Aceh
  5. Zumrotin K. Susilo, Yayasan Kesehatan Perempuan

30 Tanggapan

  1. Setuju ! Setiap orang punya hak merdeka berpakaian. Cukup sesuai dg kaidah sopan santun. Tolak berjilbab

  2. Setuju, saya ikut mendukung. Tri Agus Susanto, dosen STPMD “APMD” Yogyakarta.

    1. Mantaappp ,
      ,,gulirkan terusss seruan2 utk membersihkan NKRI dr paham2 radikal dan menyesatkan…dan segera tumbangkan Para Politisi Radikal Khilafah (PRK)Di senayan…

      Ayoo kita gaungkan
      Seharusnya Test Wawasan Kebangsaan (TWK)..dilakukan juga di Senayan DPR d MPR…jangan2 banyak juga kasus kaya di KPK…

      Gubernur,Walikota d Bupati,Camat, Lurah juga hrs TWK

      Aib skala Nasional klo sampai ini terjadi,,,atau kecolongan

  3. Mantaappp ,
    ,,gulirkan terusss seruan2 utk membersihkan NKRI dr paham2 radikal dan menyesatkan…dan segera tumbangkan Para Politisi Radikal Khilafah (PRK)Di senayan…

    Ayoo kita gaungkan
    Seharusnya Test Wawasan Kebangsaan (TWK)..dilakukan juga di Senayan DPR d MPR…jangan2 banyak juga kasus kaya di KPK…

    Gubernur,Walikota d Bupati,Camat, Lurah juga hrs TWK

    Aib skala Nasional klo sampai ini terjadi,,,atau kecolongan

  4. Sangat setuju dengan kebebasan berekspresi (yang sopan) termasuk berpakauan. Saya pecinta busana asli Indonesia yang merupakan salah satu ciri dan kebanggaan bangsa, oleh karena itu HARUS dilestarikan. Disitulah kelebihan Indonesia dengan keragaman budayanya dan satunya adalah pakaian adli Indonesia yang memang beragam.

  5. Kembalikan Pendidikan Ke Marwahnya Keragaman dalam Kesatuan bukan identitas golongan. Rahayu Mulyaning Nuswantara😊🙏

  6. Dunia Pendidikan Indonesia harus bersih dari simbol simbol agama, termasuk diantaranya adalah Seragam Sekolah dan terutama di sekolah sekolah Negeri.
    Hal ini penting agar peserta didik lebih berkonsentrasi pada Dunia saint, literasi dan karya. Serta jauh dari pengaruh diskriminasi.

  7. Kami rindu dengan pendidikan jaman daud joesoef bagaimana anak didik di bekali dengan agam dan budi pekerti yang berwawasan kebhinekaan dan Pancasila sehingga anak didik lebih berahklak kebangsaan dan tahu jati dirinya

  8. Pendidikan Indonesia harus lepas dari belenggu agama,, kalo mau belajar agama harusnya di luar sekolah atau di pesantren aja,,

  9. Saya harap mas mentri bisa membantu memperbaiki sistem pendidikan kita yang sudah tercampur agama di banding saint yg masih terbelakang

  10. Tolak aturan berjilbab TDK sesuai pengamalan Pancasila,,,,berjilbab bukan jati diri bangsa Indonesia

  11. Mendukung berpakain di ranah budaya indonesia tapi kalo ada berjilbab tidak apa asal NKRI dan yg haris bisa fleksibel bukan yang terbaliknya.

  12. Saya mendukung Seruan Indonesia tentang masalah ini, karena memaksakan menggunakan pakaian atribut keagamaan dari agama Islam kepada murid penganut agama non muslim di sekolah-sekolah negeri itu adalah perbuatan penjajahan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan Amanat UUD 1945 tentang “penjajahan di atas muka bumi harus dihapuskan” sementara itu dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat di negara Indonesia ini sikap dan pemikiran penjajahan terhadap warga negara masih sering terjadi atas nama mayoritas agama, suku dan ras. Penjajahan seperti ini yang harus dihapuskan dulu di dalam negeri ini.

Gedung Komunitas Utan Kayu, Jalan Utan Kayu Raya No. 68H

Jakarta Timur 13120

cropped-cropped-GITA_full_1-e1622556572142-1.png